DOSEN POLINES CIPTAKAN ALAT IDENTIFIKASI BENIH PADI BERBASIS MACHINE LEARNING
Riset perguruan tinggi vokasi terus didorong untuk melahirkan berbagai inovasi teknologi tepat guna untuk membantu mengatasi persoalan di masyarakat. Salah satunya seperti inovasi alat identifikasi benih berbasis machine learning yang dikembangkan oleh Sidiq Syamsul Hidayat, dosen sekaligus peneliti dari Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Sidiq dan timnya berhasil mengembangakan alat identifikasi benih padi berbasis machine learning yang dapat membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung program strategis nasional di bidang pangan. Alat ini mampu mengidentifikasi kualitas benih padi dengan lebih cepat dan akurat.
“Sebelumnya, proses identifikasi kualitas benih padi yang dilakukan oleh para petani biasanya dilakukan secara manual. Nah, proses tersebut membuat waktu yang dibutuhkan untuk identifikasi menjadi cukup lama dan tidak selalu akurat,” kata Sidiq.
Menurut Sidiq, alat yang dikembangkannya ini dapat membantu petani dalam mengidentifikasi kualitas benih padi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Selain itu, proses identifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Dengan demikian, keberadaan alat ini dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
“Kami sudah melakukan uji coba terhadap alat identifikasi benih padi ini dan hasil uji coba menunjukkan hasil yang cukup memuaskan,” kata Sidiq.
Saat ini, Sidiq dan timnya masih terus mengembangkan perangkat tersebut agar dapat digunakan secara luas oleh petani di seluruh Indonesia.
“Kami berharap alat ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi petani di seluruh Indonesia dan meningkatkan produktivitas pertanian di negara kita,” ujar Sidiq.
Tidak hanya terus melakukan pengembangan, Sidiq dan timnya juga telah melakukan kerja sama dengan industri untuk mengembangkan dan memproduksi alat ini dalam untuk produksi massal. Saat ini, Sidiq setidaknya sudah menggandeng mitra kerjasama CV Adika Engineering yang akan memproduksi/memperbanyak alat identifikasi. Selain dengan CV Andika Engineering, Sidiq juga bekerja sama dengan CV Restu Tani Jember yang akan menggunakan produk ini.
Sebagai informasi, selain melibatkan dosen dan mahasiswa Polines, pengembangan alat identifikasi benih padi berbasis machine learning ini juga melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai kolaborator. Mereka adalah Dwi Rahmawati (pakar benih dari Seed Center Polije) dan mahasiswa Program Diploma Polije, Bima Oktasa.
Sementara dari Polines, selain Sidiq, riset yang didanai dari hibah dana LPDP tahun 2022 ini juga melibatkan Lilik Triyono (Prodi Teknik Rekayasa Komputer), M. Cahyo Edi Prabowo (Prodi Elektronika Polines), Muhlasah Novita Mara dan Tahan Prahara (Prodi Telekomunikasi Polines).Tim ini juga dibantu dua mahasiswa Magister Telekomunikasi Terapan Polines, Feny Rahmasari dan Thomas serta seorang mahasiswa diploma atas nama Ilham Budi Prasetyo. (Polines/Nan/Cecep)
Sumber: vokasi.kemdikbud.go.id